Berikut diulas cara jualan di instagram biar laris manis :
Cara Biasa Jualan di Instagram
Bikin akun baru, upload foto produk, kasih detail info di caption, kasih 30 hashtag, follow banyak orang. Kalau punya modal, beli iklan Instagram, atau beli follower, atau beli shoutout. Kalau jago networking plus punya modal, ikut jaringan shoutout berantai.
Itu udah keren, tapi itu biasa banget. Karena caranya biasa, jangan kaget kalau hasil yang didapatkan pun biasa-biasa aja.
Kenapa cara biasa di atas bakal kurang optimal?
Alasan utama, konten kurang bermanfaat buat calon follower. Yang dilihat pertama kali oleh calon follower adalah konten. Kalau ente cuma pajang produk-produk di akun ente, gimana orang tertarik follow? Gimana orang tertarik beli produk ente?
Segala macam strategi marketing yang kita buat harusnya bertujuan agar orang mau:
- Lihat akun kita
- Follow akun kita
- Nge-like banyak postingan
- Komentar di banyak postingan
- Nge-share (repost) postingan kita
- Beli produk
Tuh, ada 6 langkah sampai akhirnya terjadi pembelian. Kalau baru di langkah pertama aja orang udah males, gimana bisa terjadi pembelian?
Karena menggiring orang dari langkah 1 menuju langkah 6 adalah sesuatu yang sulit, maka tingkat engagement adalah faktor yang amat sangat penting. Kuncinya, kita harus bisa merebut perhatian orang sejak awal mereka ngunjungin akun kita, sampai akhirnya terjadi pembelian, dan bahkan lebih dari itu.
Sekarang kita lihat alasan kenapa orang mau melakukan keenam langkah di atas:
- Lihat akun kita: alasannya, orang suka sama KONTEN, bio, dan profile picture yang kita buat.
- Follow akun kita: alasannya, orang suka sama KONTEN kita.
- Nge-like satu atau beberapa postingan: alasannya, orang suka sama KONTEN kita.
- Komentar di satu atau beberapa postingan: alasannya, orang suka sama KONTEN kita.
- Nge-share postingan kita: alasannya, orang tergila-gila sama KONTEN kita.
- Beli produk: alasannya, orang suka sama PRODUK kita.
Tuh, lihat sendiri. “PRODUK” cuma disebut 1 kali. Sisasanya apa? Tebak aja sendiri
Jadi itu alasan kenapa omset ente cuma mentok segitu-segitu aja semenjak jualan di Instagram. Alasannya, belom apa-apa, ente udah hajar dengan PRODUK, PRODUK, dan PRODUK.
Gimana orang bisa tertarik?
Banyak orang mengeluh, jualan di Instagram susah! Atau, jualan di Instagram gak segampang yang digembar-gemborkan orang! Jualan di Instagram gak laku-laku, padahal udah beli iklan, udah beli follower, udah beli shoutout, udah ikutan shoutout berantai!
Nah, sebelum ente kasih berjuta alasan lain susahnya jualan di Instagram, baca bagian selanjutnya.
Cara GILA Jualan di Instagram
Sekarang ente tahu, bahwa bermain social media yang paling utama adalah KONTEN, KONTEN, dan KONTEN. Produk bisa saja menjadi konten, tapi belum tentu menarik. Jadi buatlah konten yang menarik. Untuk bisa bikin konten menarik, ya kita harus tahu dulu siapa audiens kita. Siapa calon follower kita. Gimana kita bisa bikin sesuatu yang menarik untuk seseorang, kalau kita tidak mengenali orang itu?
Cara Gila #1: Riset
Ibarat kata, agan mau kasih hadiah ulang tahun buat seseorang. Agan beli barang yang menarik menurut agan. Agan beli boneka Teddy Bear pink sama cokelat satu keranjang. Begitu dikasih ke orangnya, agan baru tahu kalo orang yang ulang tahun adalah laki-laki, bertato, kumisan, dan dia gak suka hadiah agan. Terus agan ngamuk-ngamuk karena hadiah agan ditolak mentah-mentah. Dengan penuh emosi, agan teriak ke orang itu, “Dasar, gak tau berterima kasih! Dasar orang gila!!!”
Nah, lho! Ini yang gila siapa?
Jadi, kita cari tahu dulu siapa audiens kita. Biar kita tahu konten seperti apa yang mereka suka. Percuma agan bisa giring orang ke akun agan dengan berbagai cara (iklan IG, paid shoutout, shoutout berantai, dll) tapi konten yang agan sajikan gak merasuk ke hati dan sanubari target audiens. Tsaaah…
Kita harus tahu siapa mereka. Jenis kelamin, umur, pendidikan, dan segala-galanya. Semakin detail semakin baik.
Gimana caranya? Silakan agan pakai tools research apa pun yang agan mau, tapi sebenernya agan udah punya tool paling hebat pada diri agan: OTAK.
Iyes, otak kita adalah alat tercanggih yang diberi Tuhan. Sayangnya, kebanyakan manusia males memanfaatkan alat tersebut, dan cuma mengandalkan segala macem tools yang ada. Bukan berarti tools itu gak bermanfaat, cuma sebelum beli tools apa pun, pakai dulu itu tool yang udah Tuhan kasih dengan begitu sempurna.
Langkah paling utama adalah: ngepoin akun target audiens. Cari tahu, mereka posting soal apa aja sih? Mereka nge-like apa aja sih? Mereka follow siapa aja sih?
Apakah mereka pecinta drama Korea? Apakah mereka penggila acara TV Smackdown? Apakah mereka fans berat Real Madrid? Apakah mereka menggilai band Paramore?
Cari tahu benang merahnya. Pasti ada kesamaan. Habiskan waktu agan sebanyak mungkin untuk cari tahu benang merah ini. Segala macem teknik promosi yang agan lakukan nanti bakal PERCUMA, kalau agan gagal di langkah ini.
Cara Gila #2: Bikin Konten Berdasarkan Riset
Setelah tahu apa kesukaan target audiens, langkah berikutnya adalah posting segala hal yang berhubungan dengan kesukaan mereka itu.
Sebagai contoh, agan jualan fashion Korea, dan kebanyakan target audiens agan suka boyband korea bernama Big Bang. Sekarang, buat satu akun Instagram baru yang berhubungan dengan tema itu. Misal, agan bikin akun @AkunBigBangLovers (catat: bukan akun saya ya. hehe)
Buat akun itu terlihat benar-benar sempurna dari tiga hal:
- Bio
- Profile picture
- Konten
Kunci dari mendapatkan follower banyak dan tertarget ada tiga:
- Posting konten yang HEBAT (kualitas)
- Posting yang BANYAK (kuantitas)
- FOLLOW DULUAN orang-orang yang berminat dengan niche kita
Mulai deh, posting segala hal yang berhubungan dengan Big Bang. Foto-foto para anggota, video clip, quotes lirik lagu, meme, pokoknya segala hal. Posting yang rutin. Udah gitu, mulai follow orang-orang yang suka sama Big Bang.
Silakan buktiin sendiri. Jangan kaget kalo akun agan kebanjiran follower, padahal umurnya baru beberapa minggu.
Cara Gila #3: Mulai Promo
Setelah akun @AkunBigBangLovers ini punya ratusan konten keren, dan beberapa puluh ribu follower, baru deh agan mulai selipin 1 promo produk agan. Agan bisa bikin 1 postingan khusus yang nge-link ke akun jualan agan (contoh: @AkunBajuBajuKorea).
Apakah harus punya dua akun? Saran saya, iya. Alasannya:
- Biar akun promo (@AkunBigBangLovers) tetep punya massa fanatik, dan gak kehilangan banyak follower begitu agan mulai jualan.
- Biar agan bisa cari duit tambahan dengan jualn shoutout di akun promo itu
Kunci lain, jangan promo sering-sering. Dijaga frekuensinya. Misal, tiga hari sekali. Tapi sebelumnya agan harus tahu dulu, postingan agan paling rame di-like dan dikomentarin pada hari apa, pada jam berapa. Nah, usahakan bikin posting jualan pada hari dan jam tersebut.
Cara di atas adalah cara gratisan. Kalo ente punya modal, ente bisa aja beli shoutout ke akun Instagram yang kontennya digemari target audiens ente. Misal, ente beli shoutout ke akun @FansClubManchesterUnitedIndonesia untuk jualan produk ente di akun @JualBajuBolaKhususManchesterUnited. Cuma bagi ane, ane lebih suka bikin akun sendiri. Soalnya akun itu nantinya bakal bisa dipakai untuk banyak kepentingan, contoh:
- Jual produk lain. Siapa tau aja di kemudian hari ane kepikiran jualan sesuatu yang target audiensnya sama. Nggak usah susah-susah promo ke sana-ke sini, karena udah punya media promo sendiri.
- Jualan shoutout. Nggak tau sih gimana pasar Indonesia, soalnya ane selama ini cuma jual shoutout di luar. Tapi kalo gak dicoba, mana ente tau?
- Kalau udah bosen, akun promo bisa dijual. Artinya, tambahan penghasilan lagi.
Alasan terakhir, karena GRATIS. Hehe.
Intinya bermainlah secara cantik di Instagram.
Sumber : ads.id
No comments:
Post a Comment